“Bersafarilah, kamu bisa mendapatkan kembali uangmu, tapi waktumu tidak”. Kalimat diatas jika dicermati adalah benar adanya. Terkadang kita dalam kesibukan sehari-hari cenderung menjalankan aktivitas yang itu itu saja alias monoton. Tanpa disadari waktu terus berjalan.
Cobalah berhenti sejenak, istirahatkan pikiran kamu dari rutinitas. Pernahkah terlintas keinginan untuk berlibur? Kadang ada saja hal yang membuat kita berfikir ragu untuk berlibur. Mulai dari waktu maupun biaya. Kalo kamu berencana untuk melakukan traveling sendiri, mungkin ini tidak menjadi suatu masalah yang berarti dari sisi waktu. Kamu tinggal atur jadwa libur atau waktu senggangmu. Berbeda jika kita ingin berlibur bersama teman, sahabat maupun bersama keluarga.
Liburan bersama keluarga tentunya harus menyesuaikan dengan waktu masing masing anggota keluarga. Nah ini memang butuh perencanaan yang matang. Dari sisi biaya juga sangat berpengaruh, kadang dipikiran kita ada yang namanya skala prioritas. Prioritas pengeluaran biaya atau budgeting terhadap kebutuhan kebutuhan kita. Mulai dari kebutuhan rumah tangga sehari hari seperti belanja harian, belanja mingguan, maupun belanja bulanan.
Kadangkala kebutuhan kebutuhan tersebut cenderung mengalahkan keinginan kita untuk berlibur. Kalo mindset seperti ini terus dipelihara, dijamin rencana liburanmua hanya tinggal wacana. Kita kadang suka masih berfikir bahwa liburan dengan cost biaya sedemikian besar hanyalah sebuah pemborosan, dibanding kita membeli sebuah barang yang jelas ada wujudnya. Kita hanya berfikir bahwa liburan hanya menghamburkan uang yang sudah kita kumpulkan selama kita bekerja.
Ayo buang belenggu berfikir yang demikian, bebaskan fikiranmu. Segera ambil keputusan untuk berlibur. Hari-hari yang kamu jalani tidak mungkin akan kamu ulangi, tetapi uang yang kamu habiskan untuk berlibur dapat kamu cari kembali. Kamu bisa memulai aktivitas liburanmu dari yang terdekat dan terjangkau dari sisi waktu.
Mencari Kedamaian dengan Berlibur di Alam
Berjalan diantara pepohonan, sambil memandang hijaunya dedaunan. Atau melangkahkan kakimu menyusuri pantai. Hal hal kecil yang demikian seperti membawa kembali tubuh dan pikiran kita kepada habitatnya, kepada komunitasnya, kepada fitrahnya dimana manusia adalah bagian dari alam semesta ini.
Meditasi Alam
Mulailah dengan duduk di sebuah tempat yang cukup sunyi bebas dari kebisingan. Lalu tarik nafasmu dalam-dalam. Bebaskan fikiranmmu, mulailah relax. Biarkan tubuhmu bersentuhan langsung dengan lantai, atau tanah, lalu rasakan permukaannya di bawah tubuhmu. Bayangkan saat ini kamu ada di sebuah padang savana dengan pepohonan rindang, ada bunyi angin dan kicau burung serta suara suara alam yang menyatu. Sentuhlah daun daun yang jatuh serta rumput liar yg bisa kamu raih. Aktivitas tersebut tentu erat kaitannya secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan jiwa dan raga kamu. Semakin rasa nyaman atau yang kita sebut positif feeling dapat mempengaruhi kesehatanmu serta memperpanjang usia kita dalam kesehatan.